Jumat, 24 Mei 2019

RANGKAIAN ARITMATIKA PADA SISTEM DIGITAL


Siapa sih yang tau tentang elektronika, maka dari itu pada blog ini akan dijelaskan tentang elektronika. Terutama kawan-kawan yang sekolah/kuliah pada jurusan Elektronika. Semoga bisa menambah wawasan dan membantu yaa kawan. Dan mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam materi ini :) . SEMANGATTT.

A.   PENGERTIAN RANGKAIAN ARITMATIKA
Rangkaian Aritmatika adalah suatu rangkaian yang terdiri dari gabungan beberapa gerbang digital yang menghasilkan fungsi aritmatika, seperti penambahan dan pengurangan. Rangkaian aritmatika ini bekerja dengan sangat cepat yaitu mikrodetik, hal ini dikarenakan rangkaian-rangkaian ini mempunyai sifat elektrolis. Rangkaian Aritmetika yang dipelajari di sini adalah rangkaian Adder (penjumlah) dan Subtractor (pengurang). Adder merupakan dasar dari Multiplier (Perkalian). Subtractor merupakan dasar dari Divider (Pembagian).

B.   MACAM-MACAM RANGKAIAN ARITMATIKA

1.            HALF ADDER
Half Adder adalah rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry-out). Half adder digunakan untuk menjumlahkan dari bit bit terendah
Prinsip kerja dari Half Adder yaitu nilai dari inputan A ditambah dengan nilai inputan B dan hasilnya diletakkan pada output S ,dan jika mempunyai sisa baru diletakkan pada output Count.
Half Adder adalah suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit saja. Rangkaian half adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2 terminal output, yaitu: SUMMARY OUT (SUM) dan carry out (CARRY).
CARRY OUT hanya akan berada pada kadaan logika 1 bilamana semua inputnya berada pada keadaan logika 1. Persamaan logika dari rangkaian Half Adder adalah:
SUM = (A+B)(A.B)
CARRY = A.B

2.              FULL ADDER
Rangkaian full adder berfungsi menjumlahkan 2 buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan bilangan biner. Rangkaian ini menjumlahkan 2 buah input ditambah dengan Carry out dari hasil penjumlahan sebelumnya (Carry in dalam rangkaian full adder).
Penjumahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan A dan B . Selanjutnya nilai SUM dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai half adder kedua itulah yang menjadi SUM selanjutnya. Carry pada half adder pertama diproses pada gerbang OR 
Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk menjurnalkan bilangan 2 biner yang lebih dari 1 bit. Penjurnalan bilangan 2 biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat/kolom melebihi nilai maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
Untuk penjumlahan, nilai CARRY akan selalu djumlahkan dengan angka 2 yang terdapat pada tingkat/kolom berikutnya. Rangkaian Full Adder dapat dibentuk oleh gabungan 2 buah rangkaian half adder dan sebuah gerbang OR untuk menunjukan CARRY outputnya. Rangkaian Half Adder tidak memiliki fasilitas CARRY input sehingga rangkaian Half Adder hanya dapat melakukan operasi penjurnalan maksimum 1 bit.


3.              HALF SUBTRACTOR
Rangkaian Half Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan pengurangan pada 2 bit inputan yang menghasilkan nilai hasil pengurangan (remain) dan nilai yang dipinjam (Borrow - out) . Sebuah rangkaian Subtractor terdiri dari Half Subtractor dan Full Subtractor.
Half Subtractor mengurangkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai hasil pengurangan (Remain) dan nilai yang dipinjam (Borrow-out). Half Subtractor diletakkan sebagai pengurang dari bit-bit terendah (Least Significant Bit).

4.              FULL SUBTRACTOR
Rangkaian Full Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan pengurangan pada 2 bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner. Pada rangakain ini, selain input A dan B juga terdapat input B-in yang merupakan B-out dari half subtractor. Sebuah Full Subtractor mengurangkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dikurangkan. Full Subtractor mengurangkan dua bit input dan nilai Borrow-Out dari pengurangan bit sebelumnya Output dari Full Subtractor adalah hasil pengurangan (Remain) dan bit pinjamannya (borrow-out).


5.              PARALEL ADDER
Paralel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparalelkan. Gambar dibawah ini menunjukan Paralel Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder yang disusun paralel sehingga membentuk sebuah penjumlahan 4 bit. Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua bilangan yang telah dikonversikan ke dalam bentuk biner.
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA) pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya.




6.         PARALEL SUBTRACTOR
Rangkaian Parallel Subtractor merupakan modifikasi dari rangkaian Parallel Adder. Dengan mengimplementasikan prinsip 2’s complement, rangkaian Parallel Subtractor akan bekerja seperti rangkaian Parallel Adder. Sebagai contoh, pengurangan 5 dengan 2 adalah sama dengan penjumlahan 5 dengan (-2). 
Jadi prinsip rangkaian subtractor adalah rangkaian Adder yang salah satu inputnya diubah menjadi negatif. Dari rangkaian Parallel Subtractor pada gambar 9-3 dapat dilihat adanya Gerbang Ex-OR di masing-masing input Full-Adder nya. Rangkaian Ex-OR ini mendapat input dari SUB. Jika input SUB diberikan nilai “1” maka rangkaian Ex-OR mengubah input B menjadi kebalikannya dan bersamaan dengan itu input SUB tersebut juga dimasukkan ke CIN, sehingga nilai input B menjadi 2’s complement-nya. Sedangkan jika input SUB diberi nilai “0” maka rangkaian tersebut menjadi rangkaian Adder.


D.        IC TTL OPERASI ARITMATIKA

IC TTL
Deskripsi
Contoh
7480
Penjumlah penuh (FA) 1 bit
SN7480 (Texas Instruments)
7482
Penjumlah penuh (FA) 2 bit
NTE7482 (NTE Electronics)
7483/74283
Penjumlah penuh (FA) 4 bit (CLA)
74HC283 (Philips)
74385
Quad penjumlah/pengurang serial 4-bit
74LS385 (Texas Instruments)


E.        APLIKASI RANGKAIAN ARITMATIKA
Dalam dunia elektronika rangkaian aritmatika banyak digunakan pada sistem digital. Seperti pengaplikasian dalam sistem komputer . Seperti rangkaian adder yang telah dibahas di atas bahwa bisa digunakan dalam proses penjumlahan dari bilangan-bilangan yang ada. Biasanya disebut dengan sistem ALU (Arithmatic Logic Unit) yang menerapkan rangkaian aritmatika. Tidak hanya pada sistem tersebut penerapannya tetapi banyak prosesor yang ada di dalam komputer. Dimana penggunaannya untuk menghitung alamat, tabel, dan operasi lainnya. 

E.        KESIMPULAN
  • Rangkaian penjumlahan ada dua jenis yaitu half-adder dan full-adder dan rangakain pengurangan ada dua jenis juga yaitu: half-subtractor dan full-subtractor. Kedua rangkaian tersebut dapat dibuat dengan menggunakan gerbang XOR, NOT, dan AND.
  • Half Adder adalah suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1bit saja. Rangkaian Half Adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner clan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY).
  • Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
  • Half Subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half subtractor memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUTPUT (SUM) dan BORROW OUTPUT (BORROW).
  • Full subtractor adalah rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Rangkaian ini terdiri dari 3 terminal input (A, B, dan Borrow in) dan 2 terminal output (SUM dan BORROW). Rangkaian full subtractor dibentuk dari 2 buah rangkaian pada half subtractor.
  • Pengaplikasian rangkaian sistem aritmatika biasanya pada sistem komputer





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *